- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KUE cantik ini sedang banyak diburu masyarakat perkotaan. Nyaris semua toko kue kini menjualnya. Bahkan, ada yang harus pesan tiga hari sebelumnya hanya untuk menyantap kue tersebut.
Tampilan rainbow cake atau kue pelangi memang cantik menggoda. Lapisan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, hijau, dan biru memang mudah membuat siapa saja yang melihatnya jadi tergiur mencicipinya. Konsep warna pelangi “mejikuhibiniu” inilah yang membuat kue ini cepat populer sekaligus digemari. Di Jakarta, kue ini sebenarnya sudah ada sekitar 5–6 bulan yang lalu. Namun, baru sekitar dua bulan terakhir, kepopulerannya melonjak drastis. Di media sosial Twitter, kue ini tak asing lagi jadi pembicaraan tweeps.
Para pemilik toko kue pun berlomba lomba menangkap tren ini dengan mulai menyediakan rainbow cake di gerai mereka. Mulai dari toko kue yang berdiri sendiri, seperti Dapur Cokelat dan Souly Butter Kitchen (Kemang), toko yang berada di dalam mal seperti Michel’s Patisserie (Central Park) dan Bluegrass (Epicentrum Walk), yang ada di hotel seperti The Bakery, Resto CafĂ© One (The Park Lane Hotel, Kuningan), sampai toko online seperti cupcakesjakarta.com.
Para pengelola toko kue yang menyajikan kue cantik ini rata-rata mengaku bahwa rainbow cake memang tengah diburu masyarakat. Di Cheese Cake Factory misalnya, dalam sehari rata-rata 200 potong rainbow cake ludes terjual.
“Itu juga baru yang diameternya 20x20cm saja. Belum yang 30x30 atau yang 40x60,” kata Executive Chef Cheese Cake Factory, Idham Mirwan.
Tak beda jauh dengan yang dirasakan Ratna Tatiana Dewi, marketing di cupcakesjakarta.com. Selama empat bulan menjual kue ini, Ratna mengaku cukup kewalahan memenuhi pesanan pelanggan.
"Permintaannya langsung banyak sekali. Ada yang beli per slice. Namun, kalau mau yang full cake harus memesannya tiga hari sebelumnya,” ujar dia.
Begitu populernya kue ini, rekan Ratna di bagian produksi, Vina Tanya, mengaku ada yang memesan rainbow cake di cupcakesjakarta. com dengan diameter 80 cm seharga Rp5,5 juta. “Kalau sudah tren, harga tidak jadi masalah,” kata Vina.
Selain sedang tren, para pemilik toko kue juga cukup kreatif dalam melakukan improvisasi dalam pembuatan kuenya. Bisa dibilang, setiap toko kue pasti punya ciri khas rainbow cake versi mereka sendiri. Di cupcakesjakarta.com misalnya, meski tampilan dasarnya sama, yaitu lapisan warna putih polos, dengan lapisan tujuh warna di dalamnya, namun mereka menambahkan cake vanilla dan frosting twist marrine butter cream. “Kalau di cake shop kebanyakan yang digunakan hanya bolu,” ungkap Ratna.
Variasi rainbow cake juga dilakukan Cheese Cake Factory. Toko ini dengan berani hanya menggunakan tiga warna untuk kuenya, yaitu warna merah muda, kuning, dan hijau. “Walaupun orang bilang ini bukan rainbow cake, tapi kita bilang ini rainbow,” kata Idham. Adapun yang membuat beda lagi, rainbow cake ini dibalut dengan cheese cream berwarna putih di setiap layer dan di permukaannya, dengan pemanis buah jeruk dan stroberi. Jadi, cheese cream-nya tidak menutupi seluruh bagian kue. “Krimnya menggunakan cheese cream karena kita kan cheese cake factory jadi unsur cheesenya tidak kita hilangkan,” tambahnya.
Kalau sudah jadi tren dan banyak variasi seperti ini, tentunya masyarakat akan semakin penasaran dengan rainbow cake. Coba saja lihat Dina dan Brigitta, dua sahabat sedang menikmati rainbow cake di Cheese Cake Factory. Keduanya mengaku tertarik mencicipi kue cantik tersebut karena banyak orang yang membicarakannya.
“ Awalnya karena ikutan tren. Tapi pas nyobain ternyata enak, akhirnya keterusan,” ujar Brigitta.
Namun, Dina mengaku tak semua rainbow cake terasa enak. Dia pernah membeli rainbow cake yang tampilannya menarik, tapi ternyata rasanya tak terlalu enak. “Kalau yang tampilannya biasa aja malah kadang enak,” katanya.
Enak tidak enak, yang penting merasakan dulu seperti apa rainbow cake. Seperti kata Vina, karena kue ini sedang tren, maka banyak orang merasa wajib mencicipinya, setidaknya sekali seumur hidup.
“Terlepas dari rasa rainbow cake itu enak atau tidak, menurut saya, banyak orang memesan kue ini karena memang sedang tren saja,” ungkap Vina.
Idham pun setuju dengan Vina. Menurut dia, kebiasaan di Indonesia, jika ada sesuatu yang sedang tren, semua orang pasti akan penasaran dan memburunya. Tak peduli soal harga atau rasa, yang penting ada kepuasan saat akhirnya berhasil merasakan sendiri sesuatu yang tengah jadi bahan perbincangan masyarakat.
"Rainbow cake" itu sebenarnya sudah lama kita kenal. Hanya kita pakai bahasa layer cake. Nah, yang hebat adalah yang memopulerkan kue ini dengan nama rainbow, jadinya terkesan unik dan membuat penasaran,” ujar Idham (ftr)
By: okefood.com
Tampilan rainbow cake atau kue pelangi memang cantik menggoda. Lapisan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, hijau, dan biru memang mudah membuat siapa saja yang melihatnya jadi tergiur mencicipinya. Konsep warna pelangi “mejikuhibiniu” inilah yang membuat kue ini cepat populer sekaligus digemari. Di Jakarta, kue ini sebenarnya sudah ada sekitar 5–6 bulan yang lalu. Namun, baru sekitar dua bulan terakhir, kepopulerannya melonjak drastis. Di media sosial Twitter, kue ini tak asing lagi jadi pembicaraan tweeps.
Para pemilik toko kue pun berlomba lomba menangkap tren ini dengan mulai menyediakan rainbow cake di gerai mereka. Mulai dari toko kue yang berdiri sendiri, seperti Dapur Cokelat dan Souly Butter Kitchen (Kemang), toko yang berada di dalam mal seperti Michel’s Patisserie (Central Park) dan Bluegrass (Epicentrum Walk), yang ada di hotel seperti The Bakery, Resto CafĂ© One (The Park Lane Hotel, Kuningan), sampai toko online seperti cupcakesjakarta.com.
Para pengelola toko kue yang menyajikan kue cantik ini rata-rata mengaku bahwa rainbow cake memang tengah diburu masyarakat. Di Cheese Cake Factory misalnya, dalam sehari rata-rata 200 potong rainbow cake ludes terjual.
“Itu juga baru yang diameternya 20x20cm saja. Belum yang 30x30 atau yang 40x60,” kata Executive Chef Cheese Cake Factory, Idham Mirwan.
Tak beda jauh dengan yang dirasakan Ratna Tatiana Dewi, marketing di cupcakesjakarta.com. Selama empat bulan menjual kue ini, Ratna mengaku cukup kewalahan memenuhi pesanan pelanggan.
"Permintaannya langsung banyak sekali. Ada yang beli per slice. Namun, kalau mau yang full cake harus memesannya tiga hari sebelumnya,” ujar dia.
Begitu populernya kue ini, rekan Ratna di bagian produksi, Vina Tanya, mengaku ada yang memesan rainbow cake di cupcakesjakarta. com dengan diameter 80 cm seharga Rp5,5 juta. “Kalau sudah tren, harga tidak jadi masalah,” kata Vina.
Selain sedang tren, para pemilik toko kue juga cukup kreatif dalam melakukan improvisasi dalam pembuatan kuenya. Bisa dibilang, setiap toko kue pasti punya ciri khas rainbow cake versi mereka sendiri. Di cupcakesjakarta.com misalnya, meski tampilan dasarnya sama, yaitu lapisan warna putih polos, dengan lapisan tujuh warna di dalamnya, namun mereka menambahkan cake vanilla dan frosting twist marrine butter cream. “Kalau di cake shop kebanyakan yang digunakan hanya bolu,” ungkap Ratna.
Variasi rainbow cake juga dilakukan Cheese Cake Factory. Toko ini dengan berani hanya menggunakan tiga warna untuk kuenya, yaitu warna merah muda, kuning, dan hijau. “Walaupun orang bilang ini bukan rainbow cake, tapi kita bilang ini rainbow,” kata Idham. Adapun yang membuat beda lagi, rainbow cake ini dibalut dengan cheese cream berwarna putih di setiap layer dan di permukaannya, dengan pemanis buah jeruk dan stroberi. Jadi, cheese cream-nya tidak menutupi seluruh bagian kue. “Krimnya menggunakan cheese cream karena kita kan cheese cake factory jadi unsur cheesenya tidak kita hilangkan,” tambahnya.
Kalau sudah jadi tren dan banyak variasi seperti ini, tentunya masyarakat akan semakin penasaran dengan rainbow cake. Coba saja lihat Dina dan Brigitta, dua sahabat sedang menikmati rainbow cake di Cheese Cake Factory. Keduanya mengaku tertarik mencicipi kue cantik tersebut karena banyak orang yang membicarakannya.
“ Awalnya karena ikutan tren. Tapi pas nyobain ternyata enak, akhirnya keterusan,” ujar Brigitta.
Namun, Dina mengaku tak semua rainbow cake terasa enak. Dia pernah membeli rainbow cake yang tampilannya menarik, tapi ternyata rasanya tak terlalu enak. “Kalau yang tampilannya biasa aja malah kadang enak,” katanya.
Enak tidak enak, yang penting merasakan dulu seperti apa rainbow cake. Seperti kata Vina, karena kue ini sedang tren, maka banyak orang merasa wajib mencicipinya, setidaknya sekali seumur hidup.
“Terlepas dari rasa rainbow cake itu enak atau tidak, menurut saya, banyak orang memesan kue ini karena memang sedang tren saja,” ungkap Vina.
Idham pun setuju dengan Vina. Menurut dia, kebiasaan di Indonesia, jika ada sesuatu yang sedang tren, semua orang pasti akan penasaran dan memburunya. Tak peduli soal harga atau rasa, yang penting ada kepuasan saat akhirnya berhasil merasakan sendiri sesuatu yang tengah jadi bahan perbincangan masyarakat.
"Rainbow cake" itu sebenarnya sudah lama kita kenal. Hanya kita pakai bahasa layer cake. Nah, yang hebat adalah yang memopulerkan kue ini dengan nama rainbow, jadinya terkesan unik dan membuat penasaran,” ujar Idham (ftr)
By: okefood.com